twitter



http://i-cias.com/egypt/photos/black_desert01.jpg

Bukit pasir di gurun Mesir. Fenomena apakah yang mampu menaikkan suhu gurun pasir setidaknya sampai 3.300 derajat Fahrenheit, yang dapat mencetak lembaran-lembaran besar kaca kuning-hijau yang padat? 




Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.
Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan.



Ibnu Yunus (950 -1009 M) adalah salah seorang ilmuwan Muslim yang namanya diabadikan pada sebuah kawah di permukaan bulan. Tentu bukan tanpa sebab International Astronomical Union (IAU) mengabadikan nama sang astronom di kawah bulan.  Lewat adikaryanya  al-Zij al-Hakimi al-kabir, Ibnu Yunus dipandang telah berjasa menyusun sebuah tabel yang sangat akurat.
Sejatinya, Ibnu Yunus bernama lengkap Abu al-Hasan Ali abi Said Abd al-Rahman ibnu Ahmad ibnu Yunus al-Sadafi al-Misri. Ia adalah astronom agung yang terlahir di negeri piramida, Mesir.  Sayangnya, sejarah kehidupan masa kecilnya nyaris tak ditemukan.  Para sejarawan terbagi dalam dua pendapat soal tahun kelahiran sang ilmuwan.






Sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10. Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan sistem duodesimal (basis 12) dan sexadesimal (basis 60). Hal ini disebabkan karena metode untuk membagi hari diturunkan dari sistem bilangan yang digunakan oleh peradaban kuno Mediterania. 


mesir kuno 

Teori bahwa listrik dikenal dan digunakan dalam zaman kejayaan Eropa ternyata keliru, orang Mesirlah yang menemukannya tetapi orang eropa hanya mempopulerkan. Kunci untuk seluruh teori ini terletak beberapa ratus kilometer timur Mesir, di Irak. Ada beberapa pot aneh yang ditemukan. Beberapa kedap air berisi silinder tembaga, dilem ke dalam lubang dengan aspal. Di tengah silinder itu ada sebuah batang besi. Para penggali menemukan pot pertama pada tahun 1936 yakin: ini adalah elemen galvanik, baterai yang primitif. Rekonstruksi memang menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menciptakan listrik dengan itu.


Jika teman-teman teliti dalam mengamati bentuk-bentuk relief pada salah satu sudut kuil Abydos diatas, maka akan dengan mudah menemukan beberapa relief yang menggambarkan bentuk kendaraan-kendaraan modern seperti helikopter, kapal selam, bahkan pesawat terbang yang menyerupai UFO. Bagaimana cara menjelaskan semua ini? Benarkah di Mesir pada zaman dahulu telah memiliki teknologi penerbangan? Apakah ada hubungan dengan Atlantis? Sebuah papirus kuno mencatat kunjungan benda terbang aneh di dekat istana Firaun. Uniknya lagi, di kuil Abydos terdapat serangkaian hieroglip yang mirip pesawat terbang, helikopter bahkan kapal selam.




Ratusan tahun yang lalu, manusia hanya mengenal 9 lambang bilangan, yakni 1, 2, 2, 3, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian, datang angka 0, sehingga jumlah lambang bilangan menjadi 10 buah. Tidak diketahui siapa pencipta bilangan 0, bukti sejarah hanya memperlihatkan bahwa bilangan 0 ditemukan pertama kali dalam zaman Mesir kuno. Waktu itu bilangan nol hanya sebagai lambang. Dalam zaman modern, angka nol digunakan tidak saja sebagai lambang, tetapi juga sebagai bilangan yang turut serta dalam operasi matematika. Kini, penggunaan bilangan nol telah menyusup jauh ke dalam sendi kehidupan manusia. Sistem berhitung tidak mungkin lagi mengabaikan kehadiran bilangan nol, sekalipun bilangan nol itu membuat kekacauan logika. Mari kita lihat.


Nol, Penyebab Komputer Macet


Pintu waktu, pintu kemana saja, bahkan pintu antar galaksi. Seperti itulah mungkin definisi yang abstrak untuk mendekripsikan apa yang dinamakan Stargate, sesuatu yang dipercayai oleh beberapa kalangan sementara dibuat dan dikembangkan oleh negara-negara maju di dunia ketiga seperti Amerika atau Rusia. Investigasi kali ini akan banyak berbau Fisika, inilah Stargate, Misteri dan Konspirasinya. 

Stargate di peradaban Mesir
Suatu peradaban yang sejak zaman dahulu telah terkenal dengan teknologinya, Peradaban Mesir. Di Mesir ada sesuatu yang dinamakan Ta-Wer. Ta-Wer ini memiliki fungsi yang sama dengan tujuan Large Hadron Collider (LHC) yang saat ini dibangun di bawah tanah Eropa, tepatnya di dekat Swiss. Ta-Wer dalam bahasa keren yang dinamakan Osiris Device ini dalam lukisan di dinding di Mesir, digambarkan sebagai penghubung antara kuil Abydos dengan suatu tempat mistis yang dinamakan underworld yang menginterpretasi "Land of the Dead" sama seperti underworld yang menjadi tempat kekuasaannya Hades dalam mitologi Yunani Kuno.