twitter


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDx9RndSTzoOmX7N1yU0N1FJKZdcS7qqVBU_7SPWn3MRBy-OJ_WTi_9Pb5g5i25U2JTFqzgIIhFzffJxCJqwIrUBG24JyVOXG7ku8Jb9ZqHani6-MjQoW2QF7yM_jOTvPEsL2gX8TCZTk/s1600/moses-parting-red-sea.jpg
 
Asal Peristiwa (Flash Back) 
Rasa cemas dan takut makin mencekam hati para pengikut Nabi Musa dan Bani Isra’il ketika melihat laut terbentang di depan mereka sedang dari belakang mereka dikejar oleh Fir’aun dan bala tentaranya yang akan berusaha mengembalikan mereka ke Mesir. Mereka tidak meragukan lagi bahwa bila mereka tertangkap, maka hukuman matilah yang akan mereka terima dari Fir’aun yang zalim itu.

Berkatalah salah seorang dari sahabat Nabi Musa, bernama Yusha’ bin Nun: “Wahai Musa, ke mana kami harus pergi?” Musuh berada di belakang kami sedang mengejar dan laut berada di depan kami yang tidak dapat dilintasi tanpa sampan. Apa yang harus kami perbuat untuk menyelamatkan diri dari kejaran Fir’aun dan kaumnya?” 
Nabi Musa menjawab: “Janganlah kamu khawatir dan cemas, perjalanan kami telah diperintahkan oleh Allah kepadaku, dan Dialah yang akan memberi jalan keluar serta menyelamatkan kami dari cengkaman musuh yang zalim itu.” 
Pada saat yang kritis itu, di mana para pengikut Nabi Musa berdebar-debar ketakutan, seraya menanti tindakan Nabi Musa yang kelihatan tenang saja, turunlah wahyu Allah kepada Nabi-Nya dengan perintah agar memukulkan air laut dengan tongkatnya. Maka dengan izin Allah terbelah laut itu, tiap-tiap belahan merupakan separti gunung yang besar. Di antara kedua belahan air laut itu terbentang dasar laut yang sudah mengering yang segera di bawah pimpinan Nabi Musa dilewatilah oleh kaum Bani Isra’il menuju ke tepi timurnya.  
Penjelasan:

http://www.kosmo.com.my/kosmo/pix/2010/0923/Kosmo/Dunia/du_05.1.jpg

Washington, AS (ANTARA/Reuters) - Angin dari timur yang berhembus kencang dikabarkan membantu terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa seperti yang tertulis pada kitab suci agama Samawi, kata para ilmuwan Amerika Serikat, Selasa.
Peristiwa Musa membelah Laut Merah untuk Bani  Israel mungkin adalah keajaiban paling spektakuler yang dijelaskan dalam Perjanjian Lama. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa fenomena itu mungkin terjadi - meskipun hal itu lebih berdasarkan Ilmu Alam daripada Musa. 
Simulasi komputer memperlihatkan bagaimana angin dapat menghempaskan air laut, yang meniup selama 12 jam dalam semalam, bisa mendorong terciptanya perairan dangkal selama empat jam yang membelah perairan seperti tergambar dalam Eksodus Musa dengan Bani Israel, sehingga mencapai dasar lautan dan membentuk laguna, kata kelompok peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder. "Simulasi tersebut hampir cocok dengan bukti pada rombongan Musa," kata pemimpin penelitian itu, Carl Drews dari NCAR.
Menurut Carl, berdasarkan ilmu fisika, angin dapat menghempaskan air menjadi sebuah jalur yang aman untuk dilintasi karena sifatnya yang luwes, kemudian kembali mengalir seperti semula. 
Menurut tulisan dari kitab suci Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS. memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir atas kejaran Firaun pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah sementara untuk membantu rombongan Musa melintas dan langsung menutup kembali, menenggelamkan para tentara Firaun. 
Drews dan kelompoknya meneliti tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik menciptakan badai besar yang dapat menghempaskan air di laut dalam. 
Kelompoknya menunjukkan kawasan selatan Laut Mediterania yang diduga menjadi tempat penyeberangan itu, dan memaparkan bentuk tanah yang berbeda karena terbentuk setelahnya serta memicu isu mengenai lautan yang terbelah. 
Pemaparan tersebut membutuhkan bentuk tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini memperlihatkan angin berkecepatan sekitar 101 kilometer per jam yang berhembus selama 12 jam, dapat menghempaskan air pada kedalaman sekitar dua meter. 
"Laguna itu memiliki panjang sejauh 3-4 kilometer dan lebar sejauh lima kilometer yang terbelah selama empat jam," kata mereka di dalam Jurnal Perpustakaan Umum Ilmu Pengetahuan, PloS ONE. 
'Terbelahnya air dapat terjadi melalui dinamika fluida. Angin menggerakan air sesuai dengan teori dalam hukum-hukum fisika, menciptakan perjalanan aman dengan air pada dua sisi dan kemudian memungkinkan air untuk segera menutup kembali seperti semula' 
Simulasi komputer menunjukkan bahwa lahan kering juga bisa terjadi pada saat badai angin. Peristiwa-peristiwa itu tidak sesuai dengan penjelasan di Injil, karena keduanya adalah satu kesatuan air lebih mungkin terdorong ke satu sisi daripada terbelah. 
"Masyarakat telah dibuat kagum atas cerita pembelahan laut itu, membayangkan bahwa hal itu terjadi secara nyata," kata Drew menambahkan bahwa penelitian ini menjelaskan tentang pembelahan laut tersebut berdasarkan hukum fisika.
http://2.bp.blogspot.com/_5pSas1qDk_A/Sw-72Vkb5JI/AAAAAAAAAEo/JC_f8-VmNG0/s1600/Sarcophag_Of_Tutankhamen-Tutankamonov_Sarkofag.JPG

dan Menurut catatan sejarah, bahwa mayat Fir’aun yang terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir, lalu diawet hingga utuh sampai sekarang, sebagai mana dapat dilihat di museum Mesir.


Penjelasan Dalam Al-Quran:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFanr95u2UwWfSF95Tw33LMUofH7lPj5p2kaHKsc-VtEbt9qL2bkzhkjl2OXlrO7pzvIA2sBXJ65PVm1hZYWzLVQMQVzBs4aed74vOuYXLM2ydnWB87Khevl1-Fot15QELP-20KWTIF38/s1600/menyebrangi_laut_merah_9.jpg


Tentang isi cerita yang terurai di atas dapat di baca dalam surah “Thaha” ayat 77 sehingga 79 ; surah “Asy-Syua’ra” ayat 60 sehingga 68 ; surah “Yunus” ayat 90 sehingga 92 sebagaimana berikut : “77 Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Isra’il) di malam hari, maka buatklah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tidak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).” 78 Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. 79 Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi peetunjuk.” ( Thaha : 77 79 ) 
“60 Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. 61 Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku bersertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku. 63 Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan itu adalah separti golongan yang lain. 65 Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersertanya semuanya. 66 Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. 67 Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan kebanyakkan mereka tidak beriman. 68 Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mulia Perkasa lai Maha Penyayang.” ( Asy-Syu’ara : 60 68 )  
“90 Dan Kami memungkinkan Bani Isra’il melintasi lau, lalu mereka diikiti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka) hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Isra’il dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” 91 Apakah sekarang (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. 92 Maka pada hari ini Kami akan selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pengajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakkan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” ( Yunus : 90 92 )

2 komentar:

  1. Peristiwa Musa adalah peristiwa spektakuler dan sudah bisa dibuktikan dengan since. Peristiwa isra'k Mikraj nabi Muhammad adalah peristiwa astronom yg belum terungkapkan.

  1. Informasi yang sangat menarik dan bermanfaat http://bit.ly/2ATcxRG

Posting Komentar